Sekolah Pendidikan
Terbaik Bangsa

Berangkat dari keinginan untuk berbakti bagi Bangsa dan Negara lewat bidang pendidikan di Indonesia, khususnya di kawasan Tapanuli, atas prakarsa TB Silalahi dan rekan-rekannya, yakni para alumni SMA Soposurung tahun 1950-an hingga 1960-an, didirikan Yayasan Soposurung pada tahun 1990. Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia Indonesia.

Pendidikan Untuk Bangsa

Quotes
Dewan Kehormatan

    Sejak didirikan tahun 1990, Yayasan Soposurung telah menetapkan tujuannya untuk ikut serta berkiprah dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan merupakan jalan untuk mewujudkan cita-cita kami yaitu mencetak sumber daya manusia yang cerdas, berkarakter mulia dan berdaya saing akademis yang tinggi. Kami yakin, dengan munculnya tunas-tunas bangsa yang cerdas, berkualitas dan berbudi luhur menjadi jaminan utama terjadinya peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia seperti yang kita impikan bersama. Anak-anak tersebut akan mampu mewujudkan cita-cita bangsa ini. Oleh sebab itu, kami sangat yakin partisipasi aktif seluruh elemen bangsa dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat dibutuhkan. Terselenggaranya satu proses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia menjadi tanggung jawab kita semua. 

    Sebagai langkah awal, Yayasan Soposurung memilih terjun dalam pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia pada tingkat sekolah lanjutan atas dengan mengadakan kerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai realisasi kerja sama itu, Pemerintah membuka SMA Negeri 3 Soposurung Balige yang berubah nama menjadi SMA Negeri 2, dengan mempersiapkan sarana-prasarana dan proses belajar-mengajar yang berkualitas sedangkan pihak yayasan membangun asrama bagi tempat tinggal dan tempat belajar siswa-siswi.

    Dari tahun ke tahun, kami terus membangun dan mengembangkan berbagai fasilitas asrama dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan, tantangan dan harapan orang tua siswa-siswi. Mulai dari mendirikan kamar tidur yang fasilitasnya berstandar nasional, aula dan ruang makan, student center, perpustakaan dengan berbagai buku pelajaran berkualitas yang berstandar internasional, laboratorium bahasa, ruang komputer lengkap dengan jaringan internet hingga penambahan tenaga pendidikan berstandar internasional. 

    Setelah bekerja keras selama dua puluh tahun lebih, Yayasan Soposurung telah melahirkan siswa-siswi yang mampu melanjutkan pendidikan ke berbagai tinggi terkemuka di Indonesia maupun di luar negeri. Kini, ratusan dari alumni itu telah meraih berbagai gelar akademis yang membanggakan antara lain S1, S2, S3 bahkan MSc dan PhD dari luar negeri dan bekerja di berbagai bidang di pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta dan  bahkan perusahaan di luar negeri, termasuk menjadi dosen di perguruan tinggi di luar negeri. Siswa-siswi tersebut meraih mimpi mereka dan terus menapak jalan menuju sukses dengan kehidupan yang berkualitas dan bermartabat. 

    Kami sadar untuk mewujudkan satu sarana belajar yang berkualitas bagi para siswa-siswi bukan pekerjaan yang mudah dan murah. Sementara tuntutan masyarakat semakin meningkat seiring dengan kebutuhan zaman. Ini semua butuh kerja keras dan tentu saja dana yang besar. Berbagai upaya kerjasama dengan berbagai pihak telah kami lakukan antara lain memiliki sister/brother school  di Singapura. Setiap tantangan kami selesaikan dengan penuh tanggungjawab dan dedikasi. Tentu saja, setiap pekerjaan besar membutuhkan bantuan, partisipasi aktif para orangtua siswa-siswi, serta berbagai pihak yang punya kepedulian terhadap upaya mencerdaskan anak bangsa Indonesia. 

    Mari bersama-sama kita ayunkan langkah untuk mengembangkan lembaga pendidikan ini demi memajukan kualitas bangsa Indonesia.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Balige, 28 Februari 2010

                                                                                                                                                                                                                                                    Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Soposurung


                                                                                                                                                                                                                                                                                        Letjen (Purn) DR TB Silalahi, SH


Quotes Dewan Kehormatan Yayasan

Berkenalan Lebih Dalam

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Sejarah Singkat

SEJARAH LAHIRNYA YAYASAN SOPOSURUNG

    Bermula dari Kerinduan untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara melalui bidang pendidikan di Indonesia, khususnya di kawasan Tapanuli, Sumatera Utara, maka atas prakarsa TB silalahi dan rekan-rekannya yakni pada alumni SMA Soposurung tahun 1950-an hingga 1960-an didirikan Yayasan Soposurung pada tahun 1990. Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Yayasan ini berpusat di Jl. Dr. Adrianus Sinaga, Balige, Toba Samosir dan sekretariat di gedung Artha Graha Lt. 6, Jl Jenderal Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta Selatan.

DORONGAN SEMANGAT BERBAKTI MEMUNCULKAN TEROBOSAN KREATIF

    Dorongan semangat berbakti ini muncul karena keprihatinan terhadap kualitas hidup masyarakat di tanah Batak. Karena itulah peningkatan kualitas pendidikan menjadi pilihan dan diyakini sebagai ujung tombak bagi pengentasan masalah kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya daya saing kaum muda di Bonapasogit (kampung halaman), hanya dapat dicapai bila terdapat sarana pendidikan yang mampu menjadi wadah pembentukan siswa/i berkarakter unggul, baik dalam bidang akademis maupun kepribadian. Sementara itu kondisi sarana dan mutu pendidikan di Tapanuli sangat memberikan. Tentu kondisi ini perlu diatasi dengan terobosan kreatif yang mampu membawa kaum muda di kawasan itu keluar dengan daya saing tinggi.

KERJASAMA DENGAN DEPDIKBUD (SEKARANG BERNAMA KEMDIKNAS)

  Untuk mencari mitra strategis yang mampu mengatasi tantangan yang ada, Yayasan Soposurung memutuskan untuk bekerjasama dengan pemerintah. Bentuk kerjasama dituangkan dalam perjanjian antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) dengan Yayasan Soposurung No.7184/105/7/91.1 NO 91116/YYS/X/VL pada tanggal 10 Oktober 1991. Perjanjian tersebut mengatur antara lain lingkup tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak. 
    Depdikbud atau yang sekarang bernama Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan, pengadaan sarana-prasarana dan sumber daya pendidikan sesuai kemampuan anggaran yang tersedia serta menyediakan tenaga pendidik.

TANGGUNGJAWAB YAYASAN SOPOSURUNG

Dalam kerjasama dengan  Depdikbud/Kemdiknas itu Yayasan Soposurung bertanggungjawab antara lain dalam:

  • Pemberian beasiswa bagi siswa potensial dan terpilih
  • Pembangunan dan pengelolaan asrama
  • Pemberian subsidi untuk biaya hidup di asrama
  • Pembangunan dan pengadaan sarana lainnya, jika anggaran Yayasan Soposurung memungkinkan
  • Peningkatan mutu profesional, keterampilan dan kesejahteraan tenaga pendidik
  • Kegiatan ekstrakurikuler
  • Penyaluran lulusan dalam lapangan kerja
  • Kegiatan studi penelusuran lulusan

    Semula, selama kurang lebih 15 tahun, sejak yaysan berdiri tahun  1992 hingga 2007, seluruh biaya tinggal di asrama diberikan gratis. Dalam perkembangannya sesudah Depdikbud menetapkan SMA Negeri 2 Soposurung ikut program RIntisan Sekolah Bermutu Internasional, maka orangtua siswa/i diminta dengan sukarela berpartisipasi untuk meringankan biaya hidup di asrama. 

    Pada tahun pertama itu juga, Yayasan Soposurung bekerjasama dengan The British Council dan Singapore International Foundation, sehingga yayasan kedatangan tenaga guru sukarela dari Inggris dan sesudahnya dari Singapura secara bergantian untuk mengajar bahasa Inggris.

PERESMIAN ASRAMA YAYASAN SOPOSURUNG

    Setelah perjanjian kerjasama antara Yayasan Soposurung dengan pemerintah ditandatangani, pembangunan asrama di kompleks SMA Negeri 2 Balige dimulai. Untuk tahap pertama pada tahun ajaran 1992/1993, asrama mempunyai daya tampung 120 siswa/i. Selagi membangun asrama, Yayasan Soposurung memberikan beasiswa kepada siswa kelas 1 yang paling berprestasi pada 23 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. Merekalah yang menjadi calon kelas 2 asrama yayasan pada tahun berikutnya. 

    Pada 16 Juli 1992 para undangan yang terdiri atas pejabat pemerintah, tokoh masyarakat dan rakyat Tapanuli Utara menjadi saksi penggunaan Asrama siswa/i Yayasan Soposurung dan penggunaan SMA Negeri 2. Sebagai tanda peresmian, sebuah prasasti batu pualam ditandatangani bersama oleh Dirjen Dikdasmen, Prof Dr Hasan Walinono, Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar, dan pendiri Yayasan Soposurung Mayjen TNI TB Silalahi.  Bandingkan kini pada tanggal 17 Juli 2010, jumlah siswa/i di asrama menjadi 250 orang.  

RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL

    Sebagai sekolah negeri, tenaga pengajar di sekolah SMA Negeri 2 berstatus sebagai pegawai negeri. Sedangkan Yayasan Soposurung sebagai mitra pemerintah, secara proaktif menyediakan anggaran untuk peningkatan kualitas tenaga pengajar. Ini dilakukan melalui pemberian insentif untuk para guru dalam program ekstrakurikuler, serta fasilitas perumahan bagi mereka. 

    Dalam rangka mendapatkan mutu pengajar yang berkualitas, maka pada tahun 1993 yayasan mendatangkan 10 guru dari Jawa. Mereka adalah guru-guru yang terbaik dari IKIP, dan setelah 10 tahun mengabdi di Balige mereka kembali ke Jawa. Terobosan ini mendapat apresiasi dan dihargai pemerintah, sehingga Yayasan Soposurung-SMA Negeri 2 Balige oleh Presiden RI diberikan status sebagai sekolah percontohan, baik dari sisi kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah, ataupun tata cara pembinaan disiplin dan watak para siswa/i. 

    Satu hal yang menggembirakan, Depdikbud/Kemdiknas memilih SMAN 2 Balige sebagai salah satu calon Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan telah diberikan alokasi anggaran untuk membenahi diri dan melengkapi berbagai fasilitas. Pemerintah memberikan waktu lima tahun bagi pihak sekolah melakukan persiapan yang diperlukan untuk menuju SBI. Untuk itu, Yayasan Soposurung telah memulai berbagai persiapan demi peningkatan kualitas pendidikan menjadi sekolah bertaraf internasional. Dalam format baru ini, beberapa pelajaran khusus yakni Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Matematika dan Biologi akan diberikan dalam bahasa Inggris. Yayasan juga telah merekrut beberapa guru bertaraf internasional untuk memberikan pelajaran ekstrakurikuler di asrama. Pelajaran tersebut disampaikan dalam bahasa Inggris. Perlu dicatat, semua guru tersebut merupakan alumni Asrama Yayasan Soposurung. 

    Pihak pengelola merancang berbagai program edukatif dan rekreatif. Berbagai sarana dan fasilitas terus ditambah dan dikembangkan, demi terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas. Seiring dengan itu, berdiri pula TB Silalahi Center pada bulan April 2008 di Kota Balige. Museum modern yang dilengkapi berbagai sarana edukasi serta rekreasi budaya ini dapat dimanfaatkan siswa/i secara maksimal  dalam menunjang berbagai kegiatan belajar. Sehingga, semakin lengkaplah sarana dan fasilitas penunjang sekolah di kota kecil Balige. 

KERJASAMA DENGAN BPPT

Yayasan Soposurung juga bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Perjanjian kerjasama antara BPPT dengan  Yayasan Soposurung tertuang dalam surat No SP/006/M/BPPT/iv/93-45/ys/iv/93 pada tanggal 14 April 1993 yang mengatur antara lain:

1. Program asistensi dalam pengajaran MIPA yang meliputi kegiatan eksperimen/teknik penelitian, terutama teknologi terapan. 

2. Program peningkatan kemampuan guru dalam pengajaran MIPA ( penguasaan bahan pelajaran dan kemampuan pengelolaan serta penggunaan alat dan bahan yang tepat, efisien dan efektif)

3. Memberi kesempatan kepada siswa berprestasi tinggi untuk ikut program pendidikan di dalam dan di luar negeri

4. Program pengembangan pelatihan keterampilan

5. Program peningkatan kualitas sanitasi lingkungan

 







Visi

VISI YASOP

  • Dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif
  • Untuk meningkatkan  kualitas sumber daya manusia dibutuhkan pendidikan yang berkualitas pula
  • Pendidikan yang berkualitas menyangkut pembentukan sumber daya manusia yang punya integritas pribadi dan menguasai ilmu pengetahuan berskala nasional maupun global

Misi

MISI YASOP

  1. Melahirkan siswa-siswi yang memiliki disiplin kuat, cerdas, berkarakter unggul dan berbudi luhur;
  2. Mendidik siswa-siswi berprestasi dan memiliki daya saing akademis tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional;
  3. Melahirkan siswa-siswi yang memiliki jiwa kebangsaan dan cinta Tanah Air, serta berbuat untuk Bonapasogit (kampung halamannya).

Filosofi Pembinaan

Pembinaan karakter dan mental di Asrama Yayasan T.B. Soposurung didasarkan pada LIMA PILAR yang diajarkan oleh founding father, Bapak T.B. Silalahi, yaitu sebagai berikut.

  1.  Allegiance (personal fealty/ kesetiaan): siswa-siswi dididik dan dilatih untuk setia, yaitu berjanji atau ikrar kesetiaan kepada keluarga, almamater, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
  2. Brotherhood (fraternity/ persaudaraan): siswa-siswi dilatih untuk saling menghargai seperti saudara sendiri, tidak melupakan dan meninggalkan temannya dalam situasi apapun dengan prinsip solidaritas dan kesetaraan, serta berjiwa nasionalis sesuai ikrar Sumpah Pemuda;
  3. Gentlemanly conduct (chivalry/ jiwa ksatria): etos pejuang, kesalehan, berjiwa ksatria, sopan santun, siswa/i dilatih untuk senantiasa menjaga kehormatan dan kemuliaan;
  4. Pursuit of glory (mengejar kemuliaan): siswa-siswi dilatih untuk memiliki jiwa juang, pantang menyerah sebelum tujuan, cita-cita atau kemenangan tercapai dengan prinsip ‘dakilah semua bukit’, jiwa samurai dengan sikap tetap rendah hati;
  5. Competitiveness (berdaya saing tinggi dan unggul): siswa-siswi dilatih dan dididik supaya memiliki daya saing yang tinggi dengan filosofi berpikir global bertindak lokal (think globally, act locally).

5 Pillar YASOP

 Allegiance/Personal Fealty
(Kesetiaan)
Brotherhood/Fraternite
(Persaudaraan)
Gentlemanly Conduct/Chivalry
(Jiwa Kesatria)
Pursuit of Glory 
 (Mengejar Kemuliaan)
Competitiveness
(Daya saing tinggi)

Kebijakan Perlindungan Anak

    Dalam menjalankan pembinaan siswa/i, Asrama Yayasan TB Soposurung berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pendisiplinan selaras dengan:

  1. UUD 1945 “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi”.
  2. Konvensi Hak Anak yang diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990.
  3. Undang-Undang No 23 tahun 2002 yang direvisi menjadi UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
  4. Rencana Aksi Nasional (RAN) di bidang perlindungan anak yang disusun oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
  5. Peraturan Daerah (PERDA), Peraturan Desa (PerDes) yang Menjamin Hak dan Perlindungan Anak

Jajaran

Pengurus Yayasan

Lutfi Krida Silalahi

Ketua Dewan Pembina

Marudut R. Napitupulu SST. Ak, MPP

Ketua Yayasan

Kolonel Martua Sitompul

Wakil Ketua Yayasan

Hendri Napitupulu

Ketua Pengawas Yayasan

Indra Tambunan

Sekretaris Umum

Benget Siburian

Bendahara

Mona S.Y. Sihombing

Direktur Eksekutif

Hiro Pardede

Anggota Pengawas Yayasan

Ramses Hutajulu

Anggota Pengawas Yayasan

Hamzah Sinaga

Anggota Pengawas Yayasan

Sedison Stevanus Silali

Kepala Asrama

Hanita F.F. Simangunsong

Wakil Bidang Akademik

Dina Saragih

Wakil Bidang Kesiswaan

Dewi Sibarani

Bendahara Asrama

dr. Flora Panjaitan M.Ked.Ped, Sp. A

Dokter Asrama